Tags
# ASIA SELATAN
Seorang perwira senior polisi mengatakan bom itu diledakkan hari Sabtu dengan pengendali jarak jauh di Quetta. Ia menambahkan, sebagian besar korban adalah kaum Syiah, dan bahwa perempuan dan anak-anak termasuk di antara yang tewas.
Jurubicara kelompok Sunni terlarang Lashkar-e-Jhangvi mengaku bertanggungjawab atas ledakan itu.
Serangan hari Sabtu itu merupakan yang terburuk di Quetta sejak serangkaian pengeboman pada 10 Januari di daerah yang mayoritas penduduknya adalah pemeluk Syiah di kota itu yang menewaskan 92 orang. Lashkar-e-Jhangvi juga mengaku bertanggungjawab atas ledakan-ledakan tersebut.
Sudah lebih dari 400 orang tewas akibat kekerasan sektarian di Pakistan tahun lalu.
Polisi Jadi Sasaran Serangan Militan di Pakistan
Sedikitnya tujuh anggota milisi anti-Taliban tewas dan sembilan orang lain terluka dalam ledakan di kawasan kesukuan Orakzai, yang berbatasan dengan Afghanistan,
Polisi Pakistan mengatakan sebuah bom pinggir jalan menghantam sebuah kendaraan yang mengangkut sejumlah anggota milisi anti-Taliban, menewaskan tujuh militan di bagian Barat Laut negara itu yang rusuh. Pihak berwenang mengatakan, sedikitnya sembilan orang lain terluka dalam ledakan hari Kamis di kawasan kesukuan Orakzai, yang berbatasan dengan Afghanistan, itu.
Belum ada yang mengaku bertanggungjawab atas ledakan tersebut.
Sebelumnya Kamis di kota Bannu, juga di Barat Laut Pakistan, lima pembom bunuh diri menyerang sebuah pos polisi. Seorang jurubicara kepolisian mengatakan ketiga dari penyerang itu tewas ketika mereka meledakkan bom mereka, sementara polisi menembak mati dua lainnya. Seorang polisi terluka dalam insiden itu.
Taliban telah mengaku bertanggungjawab atas serangan di Bannu itu. Seorang jurubicara Taliban mengatakan, serangan itu dimaksudkan sebagai pembalasan atas pembunuhan para pejuang Taliban.(VOA)
Bagi Berita Ini
Baca Juga
Label:
ASIA SELATAN
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar