Breaking News

Kemampuan Militer Iran dalam berteknologi

Kemampuan Militer Iran dalam berteknologi

Share This
Presiden Mahmoud Ahmadinejad hari Sabtu (2/2) mengatakan jet Qaher 313 “membawa pesan persaudaraan, perdamaian dan keamanan.” Ia mengatakan jet itu “tidak memicu ancaman terhadap siapapun.” Jet itu diperkenalkan dalam perayaan yang ditayangkan televisi pemerintah. Republik Islamis itu terkena embargo senjata internasional, yang melarang negara itu membeli jet tempur dan suku cadang baru untuk armada angkatan udaranya yang menua. Iran sedang merayakan peringatan ke-34 revolusi 1979, yang menggantikan dukungan Amerika dengan sebuah pemerintahan Islamis. Nuklir Upacara peluncuran ini bertepatan dengan perayaan 34 tahun revolusi 1979, yang mengganti pemerintahan syeh dukungan AS dengan rezim Islamis. Ini bukan unjuk teknologi pertama Iran dalam beberapa pekan terakhir. Sebelumnya Teheran juga mengklaim sukses mengirim monyet ke ruang angkasa dengan roket Pishgam. Roket itu mampu mencapai ketinggian sekitar 120km untuk penerbangan sub-orbit. Negara-negara Barat sendiri mengaku khawatir dengan program ruang angkasa Iran ini akan digunakan untuk mengembangkan misil jarak jauh yang bisa membawa hulu ledak nuklir. Iran berulang kali membantah tengah mengembangkan senjata nuklir dan bersikeras menyatakan program nuklir mereka untuk kepentingan damai. Berikut ini sekilas perkembangan ilmu pengetahuan iran khususnnya di dunia militer :
Rudal Balistik Terbaru Bernama “Kautsar” Kepala Staf Angkatan Udara Garda Revolusi Iran Marsekal Husein Salami menyatakan Pasukan Garda Republik (Pasdaran) Iran berhasil melakukan ujicoba atas rudal balistik terbarunya dalam latihan perang laut hari kedua dengan sandi “Rasulullah yang Mulia . Menurutnya, rudal balistik terbaru bernama “Kautsar” yang diproduksi di dalam negeri itu memiliki kemampuan untuk diarahkan menuju sejumlah sasaran dalam waktu yang bersamaan. Selain itu, rudal tersebut juga tidak akan terdeteksi radar.
Hoot, Jenis Terpedo Bawah Laut Tercepat di Dunia Republik Islam Iran berhasil melakukan ujicoba sebuah torpedo bawah permukaan air yang mampu melaju dengan kecepatan 100 meter perdetik. Demikian disampaikan Komandan Angkatan Laut Pasukan Garda Revolusi Laksamana Ali Fadavi, dalam wawancaranya dengan Saluran Berita IRIB. Menurut Fadavi, ujicoba itu berhasil dilakukan di hari ketiga latihan perang dengan Sandi Rasulullah yang Mulia, yang diadakan di perairan selatan Iran. Dikatakan oleh Fadavi bahwa rudal jenis baru ini adalah yang tercepat di dunia, karena selama ini, rudal yang paling cepat di dunia hanya mampu bergerak dengan kecepatan 25 meter perdetik. Menurutnya pula, rudal yang diberi nama Hoot ini mampu membawa hulu ledak berkekuatan besar. Dengan kekuatan besar dan kecepatan seperti itu, dipastikan tidak akan ada kapal induk atau kapal selam yang bisa menghindar dari tembakan rudal ini. Sambil menyebut hanya ada dua negara di dunia yang mampu memproduksi rudal bawah air tersebut, Fadavi juga menyatakankan spesifikasi lain rudal Hoot produksi Iran yang mampu lolos dari deteksi radar
Rudal Shahab-3 rudal Shahab-3 yang memiliki jangkauan tembak lebih jauh yang dapat menjangkau Israel dan pangkalan Amerika Serikat di wilayah Teluk. Rudal ini memiliki jangkauan tembak sejauh 2.000km. Mampu membawa bahan peledak seberat 750 kilogram hingga 1.000 kilogram.
Pejabat tinggi militer Republik Islam Iran menyatakan militer Iran berhasil memproduksi senjata khusus yang dapat menembak jatuh helikopter Apache. Kolonel Nasser Arab-Beigi, kepala lembaga swasembada di Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), kemarin (2/2) mengatakan, senjata khusus itu juga dapat menghancurkan tank canggih. Ditekankannya, senjata baru ini akan mengakhiri supremasi helikopter made-in Amerika, Apache, di medan pertempuran. “Musuh tidak bisa lagi beranggapan bahwa jika mereka menyerang Iran, helikopter Apache dapat berlaga memuaskan seperti sebelumnya di Irak dan Afghanistan,” tegas Arab-Beigi. Menurutnya, divisi swasembada IRGC memfokuskan penelitiannya pada ancaman musuh seraya menekankan bahwa pihaknya senantiasa mengamati berbagai kemampuan musuh dan meneropong beberapa yang dinilai sebagai ancaman bagi Iran.
Meriam HANNUD Kementrian Pertahanan Iran telah membuat sistem anti rudal yang mampu melumat rudal jelajah dan obyek terbang lainnya pada ketinggian rendah, diungkapkan Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi pada kantor berita Fars, Minggu (02/05). “Para ahli di Kementrian Pertahanan sukses dalam membuat sistem artileri udara jarak dekat yang mampu menembakan 4000 peluru per menit,” ungkap Vahidi. Sistem ini akan dioperasikan dalam waktu dekat. Vahidi menekankan Kementrian Pertahanan sedang merancang sistem pertahanan udara jarak dekat, sedang, dan jauh. Beliau menambahkan Kementrian Pertahanan membuat kemajuan berati dalam merancang dan membuat pesawat nirawak yang dapat terbang tinggi, mempunyai kemampuan memantau, dan dilengkapi dengan berbagai macam sensor.
Jet tempur F-4E Phantom dipersenjatai rudal AGM-65 Mavericks Jet tempur F-4E Phantom dipersenjatai rudal AIM-9P Sidewinders, dilengkapi tanki bahan bakar ditengah 600 galon dan 2 tanki dibagian sayap masing-masing 370 galon. (Foto: FARS)
Rudal Nour Itulah sebagian kecil persenjataan militer yang dimiliki oleh iran, dan sebagian besar adalah hasil karya mereka sendiri, jarang sekali negara yang bisa membangun persenjataan militernya sendiri dengan sedemikian pesatnya dalam kondisi diembargo mulai dari perencaaan, pembuatan, test dan review sampai akhirnya siap untuk digunakan. Kita lihat saja apakah As, israel dan sekutu-sekutunya berani menyerang iran?, hmmm sekarang saja mereka sudah dilanda ketakutan dengan kemajuan ilmu pengetahuan di iran termasuk kemajuan di bidang militernya yang notabene merupakan titik lemah yang sering dipakai As undtuk menekan negara-negara lain,(SAMO News)

Tidak ada komentar