Tags
# Militer Timur Tengah
Beberapa pejabat Israel jumawa dan meremehkan kemampuan Suriah dan Iran. Mereka mengaku tak khawatir dengan serangan balasan Iran dan Suriah.
"Israel tidak terlalu prihatin terhadap gertakan Suriah. Israel tidak memasang sikap siaga mengenai ancaman Suriah. Namun kami siap menanggapi setiap agresi, sebab kami tahu Iran memiliki kemampuan dan keinginan untuk menyerang Israel," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Yigal Palmor kepada Xinhua, Selasa (5/2).
Saeed Jalili, Kepala Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran tiba di Suriah, Sabtu (2/2) waktu setempat. Kedatangannya guna membahas serangan Israel ke Suriah.
Jalili mengatakan Iran akan memanfaatkan semua hubungannya dalam lingkaran internasional untuk mendukung Suriah. Sebab, Suriah adalah bagian penting dunia Islam. Karena itu, Iran tidak akan pernah membiarkan setiap agresi terhadap negara tersebut.
Namun, ancaman Jalili ditanggapi santai oleh Palmor, "Tak ada penambahan tentara yang ditempatkan di utara, tapi kami memang ada dua Iron Dome yang disiapkan guna menghadapi setiap agresi yang mungkin dilancarkan."
Sejauh ini, Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak adalah satu-satunya pejabat yang mengakui serangan terhadap Suriah.
"Ketika kami katakan sesuatu kami memang sungguh-sungguh," kata Barak kepada wartawan dalam taklimat di Jerman pekan lalu.
"Kami mengatakan Suriah tak boleh dibiarkan membawa sistem senjata canggih ke dalam wilayah Lebanon."
Suriah menyatakan beberapa jet tempur Israel melakukan penyusupan dengan menghindari radar dan menyerang satu pusat penelitian ilmiah di pinggiran Damaskus pada 30 Januari.
Para pejabat negara-negara Barat berdalih serangan udara itu ditujukan kepada iring-iringan yang membawa senjata dari Suriah ke Lebanon serta pusat tempat iring-iringan tersebut berasal.
Bagi Berita Ini
Baca Juga
Label:
Militer Timur Tengah
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar